Bangiz - Setelah sebelumnya admin berbagi artikel kesehatan tentang Penyebab, Tanda dan Gejala, Jenis, Pencegahan, Penanganan dan Pengobatan Kanker Payudara (Breast Cancer / Carcinoma mammae), pada kesempatan kali ini saya akan membahas yang berhubungan dengan jantung.
Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di
atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri.
Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang
efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi
secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan
secara alami oleh suatu "pengatur irama".
Lihat juga: Penyakit Cacar Air
Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang
terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang
ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya
berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke
dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi
secara serentak.
Periode
kontraksi ini disebut systole.
Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek -
kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls
berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls
seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls
ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem
syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in
inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut
denyut jantung.
Faktor-faktor
Risiko Penyakit Jantung Koroner
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat
penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan
positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
Riwayat
serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil
kolesterol yang tidak normal.
- Diabetes
Kebanyakan
penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi
komplikasi jantung mereka.
- Merokok
Resiko
penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan -
jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas).
Obesitas
tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk
cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah
lebih-lebih lagi.
- Gaya hidup buruk.
Gaya
hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan
menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal
yang dapat diambil.
- Stress.
Banyak
penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang,
dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
Serangan
Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian
otot jantung.
Berkurangnya
pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi
koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme -
mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus.
Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti
berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya,
gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara
betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary
insufficiency.
Sebaliknya,
apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang
bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja
dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara
permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala
Serangan Jantung
Gejala-gejala
ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai
dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar atau rasa
sesak dibagian tengah dada.
Kadang,
sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali.
Dalam
hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan
jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain
yang mungkin tidak berkaitan.
Dipihak
lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah
dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan
atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit
sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih
nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak
sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan
yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada
beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup.
Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup.
Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Sesak napas
merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti
pulmoner atau edema pulmoner).
Kelelahan
atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke
otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita
merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap
atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
Palpitasi (jantung
berdebar-debar)
Pusing
& pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung
yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan
pusing dan pingsan.
Tanda-tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun,
salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang
hari. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang
berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis
dan kelelahan mental.
Tanda-tanda
peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan
dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih
bisa mengabaikannya.
Diagnosis Serangan Jantung
Berdasarkan
gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar
tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak.
Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah
dan bunyi detak jantung.
Dokter
mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila
masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa
nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa
ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu
juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang.
ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda
serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji
yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis
akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain,
mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim.
Ketika
sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar
bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini
langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan
karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang
baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam
darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.